watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

AKU DIPERKOSA 4 GADIS

Kisah ini merupakan pengalaman pribadiku
sendiri. Namaku Andrie,umur 23 tahun waktu
itu.Aku baru saja berkenalan dengan seorang
gadis yang berumur 23 tahun juga. Aku bekerja
di perusahaan swasta di Jakarta, sedang dia
bekerja di sebuah Rumah Sakit swasta.
Namanya Yuni.
Aku baru berkenalan dengannya sekitar 2 bulan.
Waktu awal kenalan,aku tidak pernah mampir
kerumahnya. Kami hanya bertemu diluar saja
dan ngobrol-ngobrol saja. Tapi lantaran
perasaan kami yang semakin akrab,maka suatu
kali aku mampir juga kerumahnya, sekaligus
berkenalan dengan keluarganya. Yuni punya
seorang ibu tiri yang umurnya sekitar 38 tahun
dan dua orang kakak perempuan,yang tertua
namanya Linda,umurnya 28 tahun dan yang
nomor dua namanya Shinta umurnya 26 tahun.
Walaupun ibunya ibu tiri,tapi sangat baik. Mereka
tinggal 3 orang satu rumah. Sedang kakaknya
yang pertama sudah menikah,belum punya
anak dan tinggal ditempat lain. Hubungan
mereka sekeluarga sangat akrab. Keluarganya
ramah terhadapku.
Waktu kedatanganku yang pertama aku cuma
duduk bdiruang tamu.Kedatanganku yang
selanjutnya aku sudah biasa aja dirumahnya.
Aku sudah bisa masuk keruangan yang lainnya.
Suatu kali aku masuk kekamar Yuni,didalam
kami ngobrol-ngobrol aja. Jarak antara kami
makin dekat. Kupegang tangannya,kemudian
perlahan-lahan kudekatkan wajahku
kepadanya.Kami saling berciuman.Kulumat
bibirnya yang berwarna kemerah-merahan dan
Yuni membalas ciumanku. Cukup lama kami
berciuman dan aku tidak berani menyentuh
bagian yang lain. Sehabis itu kami main Play
Stasion.
Minggu berikutnya aku main lagi ke rumah Yuni.
Waktu itu kakaknya yang no.2 yaitu Shinta ada
dirumah.Dia tidak masuk kerja.Setelah basa basi
dengan kakaknya aku masuk kekamar
Yuni.Didalam seperti biasa setelah kami ngobrol-
ngobrol sedikit aku mendekati Yuni. Kami
kembali berciuman,aku meremas
tangannya,kemudian ciumanku menyusuri
lehernya yang putih bersih.Nafas Yuni terdengar
agak terengah-engah.Aku meneruskan
ciumanku dengan meremas dadanya yang
indah.kemudian satu persatu kancing bajunya
kutanggalkan,sampai dia hanya pakai BH saja.
BH nya yang berukuran 36B itupun
kutanggalkan.
Payudaranya yang sekal dan indah itu pun habis
kuciumi.Sementara tanganku meremas-remas
dengan lembut payudaranya itu.Kemudian
puting payudaranya yang berwarna agak
kecoklatan kuhisap dan kujilati.Yuni makin
menderu nafasnya.Aku terus asyik menghisap
payudaranya yang sekal itu.Tapi secara tiba-tiba
aku melirik ke pintu yang sedikit terbuka,disitu
kulihat shinta berdiri termangu.Aku segera
menghentikan gerakanku.
Shinta kemudian masuk kekamar Yuni.Tapi Yuni
cuek saja melihat kakaknya masuk kedalam
kamarnya.Dia tidak berusaha menutupi
tubuhnya.Malah membiarkan saja tubuhnya
dalam keadaan terbuka.Aku tentu saja merasa
grogi.Aku takut Shinta marah kemudian
melarangku main kerumahnya lagi.Tapi Shinta
tidak marah malah tersenyum melihat aku yang
salah tingkah.Kemudian Shinta bicara:
“Kamu mau kubuatkan teh Andrie?”
“Ya mbak,boleh ….eh..terima kasih…”jawabku
agak gugup.
Dalam hati aku merasa senang karena Shinta
tidak marah padaku.Kemudian aku keluar dari
kamar dan Yuni memakai bajunya tanpa
mengenakan BH lagi.Masih kelihatan
payudaranya yang montok itu dibungkus baju
kaos yang tipis.Aku diruang tamu ngobrol-
ngobrol saja bersama Yuni dan kakaknya.Shinta
sama sekali tidak menyinggung kejadian tadi,dan
bicara hal-hal lain.
Minggu berikutnya aku kembali datang kerumah
Yuni.Setelah ngobrol-ngobrol dengan kakaknya
Shinta,aku kembali masuk kekamar Yuni.Didalam
kami kembali berciuman.Aku mencium bibir
Yuni yang harum.Yuni membalas
ciumanku.Berbeda waktu kemarinnya,kali ini
Yuni agak agresif.Dia mencium bibirku dengan
ganasnya. Aku juga semakin berani membuka
pakaian Yuni,sehingga dia hanya memakai celana
dalam saja.Aku segera menyapu lehernya yang
jenjang dan putih bersih.Yuni terlihat
menggelinjang membuat aku semakin
bersemangat.Nafasnya mulai terengah-
engah.Ciumanku terus kearah dadanya yang
montok.Aku menghisap puting
payudaranya.Sungguh sangat enak rasanya.Aku
menghisap puting payudaranya bergantian.Yuni
makin terengah-engah.
Lalu aku membuka celana dalamnya,sehingga
sekarang dia tidak memakai pakaian sehelai
benangpun. Aku menjilati pahanya yang putih
mulus.Jilatanku terus naik kearah vagina Yuni
yang memancarkan hawa harum dan
wangi.Aku menjilat klitorisnya yang sebelumnya
aku menyibakkan bulunya yang belum begitu
lebat.Lama aku menghisap klitorisnya.Sampai
aku merasakan cairan yang khas,mungkin dia
sudah semakin teransang.
Yuni lalu mendorongku,sehingga aku berada
dalam posisi telentang. Dia langsung
mengarahkan bibirnya yang mungil ke
penisku.Wahhh…enak sekali … Yuni mengulum
dan menghisap penisku .Aku semakin terengah-
engah.Yuni pun semakin semangat mendengar
desahan nafasku. Lalu aku mendorong Yuni
dengan lembut agar dia segera telentang.Yuni
pun mengerti dengan keinginanku. Penisku
kuarahkan kearah vagina Yuni dan
memasukkannya dengan perlahan-lahan.Yuni
menjerit tertahan begitu penisku masuk semua
kedalam vaginanya.Aku mengangkat pantatku
perlahan-lahan,dan memasukkannya.Begitu
seterusnya aku lakukan,memaju-mundurkan
pantatku.Yunipun kelihatan sangat
menikmatinya.
Lalu aku mengangkat kaki kiri Yuni dan tetap aku
menggoyang pantatnya yang montok.Sampai
akhirnya dia menjerit dengan suara yang agak
keras.Dan akupun merasakan cairan hangat
yang membasahi penisku didalam
vaginanya.Rupanya Yuni sudah
keluar.Sementara aku nampaknya masih lama
untuk mencapai puncak orgasmeku. Tiba-tiba
aku dikejutkan suara yang sudah aku kenal.
“Wah..kamu kuat juga ya Andrie…”
Rupanya itu suaranya Shinta kakak Yuni.Rupanya
dia sudah dari tadi berdiri dibelakangku
memperhatikan apa yang kuperbuat bersama
dengan adiknya.Aku sangat kaget sekali,dan
mencabut penisku yang masih tegang dari
vagina Yuni.Kupikir tadi Yuni sudah mengunci
pintu kamar.
Shinta segera menghampiri kami berdua.Kulihat
Yuni cuek saja dan masih menikmati puncak
orgasmenya. Shinta duduk disamping kami dan
memperhatikan punyaku yang masih
tegang.Sementara aku sendiri masih jauh dari
puncak orgasmeku.Melihat situasinya seperti itu
aku jadi memberanikan diriku meraih tangan
Shinta.Kutarik lembut tangannya dan aku segera
melumat bibirnya yang lembut.Sementara
tanganku langsung meremas-remas
payudaranya.Sekilas aku melirik Yuni dan kulihat
dia tersenyum melihat yang kuperbuat dengan
kakaknya.Dia bilang,
“Nah…sekarang giliran saya yang nonton kakak
ya…?”
Shinta hanya menjawab dengan tersenyum
saja.Nampaknya Yuni ingin aku berbuat yang
sama dengan kakaknya.
Tanganku terus saja meremas-remas
payudaranya dari luar.Aku segera melepaskan
semua pakaian yang menempel
ditubuhnya,sampai dia tidak mengenakan
pakaian selembar benangpun alias bugil,seperti
Yuni. Aku terus melumat bibirnya. Shinta pun
tidak kalah membalas ciumanku.Ciumanku terus
turun kelehernya yang putih bersih.Shinta
mengelinjang membuat aku semakin
bersemangat saja.Aku terus menciumi
payudaranya yang montok,mungkin ukurannya
ada sekitar 36,aku tidak tahu persis tapi sama
dengan ukurannya si Yuni.
Aku menghisap puting payudaranya dengan
lahap.Aku kembali melirik Yuni dan melihat dia
tersenyum manis padaku.Aku jadi semakin
bersemangat saja.Sementara Shinta terus saja
menggelinjang keenakan.Aku terus saja
menghisap puting payudara Shinta.Sementara
tangan kiriku meraba-raba selangkangan
Shinta.Aku merasakan bulu-bulu vaginanya
yang lembut.Ciumanku terus kuturunkan
kedaerah vaginanya.Aku menjilati klitoris Shinta
dan Shinta terus saja menggelinjang.Aku
merasakan cairan yang khas dari vaginanya,tapi
aku yakin dia belum orgasme.
Aku lalu mendekatkan penisku kedalam mulut
Shinta dan diapun melumat penisku dan
menghisapnya.Sungguh sangat enak
sekali.Lama Shinta menghisap penisku yang
sudah sangat tegang sekali.Aku hampir tidak
tahan lagi. Aku menyuruh Shinta supaya
menungging.Aku lalu mengatur posisiku di
belakang Shinta.Perlahan-lahan aku
memasukkan penisku kedalam vaginanya.Tapi
sebelum aku memasukkan penisku,Yuni
bergerak mendekatiku dan tangannya
menggenggam penisku.
“Biar kumasukin Ndrie…,”katanya.
Tapi sebelum itu dia masih sempat-sempatnya
menghisap penisku.Setelah itu dia mengarahkan
penisku ke kemaluan kakaknya.Dia tersenyum
padaku.Shinta juga tersenyum padaku.Aku
semakin tidak tahan dan segera memasukkan
penisku ke vagina Shinta.shinta menjerit
tertahan,
“Ahh…Andrie…punyamu enak sekhali…
shayang…”
Aku semakin bersemangat menggoyangkan
pantatku.Sementara Yuni duduk
disampingku.Aku segera meraih tangan Yuni
dan aku bilang,
“Yun, sini payudaramu aku hisap…”
Yuni segera menyodorkan payudaranya
kemulutku.Jadi sementara aku menggoyang
Shinta,mulutku menghisap payudaranya
Yuni.Shinta semakin histeris menjerit-jerit
keenakan kugoyang vaginanya dari
belakang.Aku lalu menyuruh Yuni berdiri dan
mengarahkan selangkangannya ke mulutku.Aku
kembali menjilati klitoris Yuni.Yuni terdengar
menjerit-jerit keenakan seperti kakaknya.
Tak lama tubuh Shinta menegang.Agaknya dia
sudah mau keluar.Benar saja tak lama aku
merasakan cairan hangat membasahi penisku
yang masih menancap di vaginanya.Yuni juga
masih menjerit-jerit.Aku lalu berdiri dan
mengarahkan penisku yang masih tegang ke
kemaluan Yuni yang berada dalam posisi berdiri
dari depan.Aku mengangkat kaki Yuni dan
meletakkan kakinya di pinggir tempat tidur.Aku
memasukkan penisku kedalam vagina Yuni dari
depan dan kugoyang-goyang,maju mundur.
Yuni kembali mendesah-desah,
“…Ahh…Andrie…kamu pintar juga juga pake
gaya berdiri seperti dalam film …ahhh…
akh..”mulutnya terus saja menceracau.
Aku terus saja menggoyangnya,sementara
mulutku tidak berhenti menciumi payudaranya
yang montok kiri kanan bergantian dan juga
menghisapnya bergantian.Yuni semakin
melayang-layang kenikmatan saja.Tak lama aku
juga sudah ingin keluar.Tapi sebelum aku
keluar,Yuni sudah keluar duluan dan badannya
mendadak jadi lemas.Aku segera mencengkram
pantatnya dan memeluk
tubuhnya.”Akh…”akhirnya kau keluar juga
dengan perasaan yang melayang-layang.
Spermaku membasahi vagina Yuni.Aku tidak
kuat lagi menahan tubuh Yuni dan membiarkan
dia terduduk dan akhirnya penisku pun tercabut
dari vaginanya.
Shinta yang dari tadi memperhatikan,kembali
mendekatkan kepalanya ke penisku dan menjilati
sisa sperma yang masih menempel disana.Yuni
pun tidak ketinggalan,juga menghisap penisku
dan menjilati sisa sperma yang masih
menempel disana.Kedua kakak beradik tadi
masih dengan lahap menghisap penisku
bergantian.
Akhirnya kami bertiga terbaring lemas.Aku
berada ditengah-tengah mereka.Tanganku masih
saja bergantian meremas-remas payudara Yuni
dan Shinta bergantian.Mereka juga masih
menikmati remasan tanganku di
payudaranya.Kami sama-sama menarik nafas
panjang.Lama kami terdiam.
Tiba-tiba kami dikejutkan teriakan suara
panggilan.
“Shinta,Yuni kalian dimana? Ini mbak Linda
datang nih…kok nggak ada yang menyahutin?”
Rupanya kakaknya yang tertua datang.Shinta lalu
berdiri dan berkata pada Yuni,
“Yun,biar mbak saja yang menemuin mbak
Linda,kayaknya dia sendirian saja
kesini.Suaminya kayaknya nggak ikut tuh…”
Lalu tanpa pakaian sehelai benangpun Shinta
berdiri dan jalan keluar kamar.Aku kaget dan
bertanya pada Yuni,
“Yun,kalau ketahuan mbak Linda bagaimana
nih…?”kataku agak cemas.
Tapi Yuni hanya tersenyum saja dan mengecup
bibirku sebagai jawabannya. Sementara diluar
kamar,mbak Linda sangat terkejut melihat
adiknya Shinta menyambutnya tanpa busana
sehelai benangpun.
“Shinta…kamu ngapain..?Kok nggak pake
pakaian…?”tanya mbak Linda.
Tapi Shinta cuma tersenyum saja dan berkata,
“Nggak apa-apa kok mbak…Mbak nggak usah
banyak tanya deh…” sambil tangannya
menggandeng tangan kakaknya kekamar Yuni.
Sesampai dikamar Yuni,mbak Linda kelihatan
terkejut melihatku dan Yuni juga tanpa
pakaian.Shinta segera menjelaskan,
“Mbak,itu Andrie pacarnya Yuni…Mbak udah
kenal kan?”kata Shinta.
Sementara aku masih agak cemas,takut kalau-
kalau mbak Linda marah besar.Tapi rupanya
Yuni mengerti perasaanku.Dia berkata pada
Linda,
“Mbak ayo duduk disini,ngapain berdiri
disitu.Apa mbak nggak pingin merasakan punya
Andrie yang perkasa ini..?Bukankah Mbak dulu
bilang kalau nggak pernah puas kalau main sama
suami mbak…?”
Mulanya mbak Linda ragu-ragu.Tapi Shinta
segera menarik tangan kakaknya dan
mengajaknya duduk didekatku yang juga sama-
sama bugil dengan adik-adiknya.Akhirnya mbak
Linda duduk juga didekatku.Shinta berkata,
“Ayo Andrie…kita teruskan,nih kakaknya Yuni
yang paling tua udah datang.Dia nggak pernah
puas kalau main.Mungkin kamu ketemu lawan
tangguh…,”kata Shinta bercanda.
Mbak Linda dan Yuni kulihat hanya tersenyum
saja.
“Sekarang aku dan mbak Shinta cuma nonton
aja,kamu main sama mbak Linda…habis kami
capek sih…”kata Yuni dengan manjanya.


Adult | GO HOME | Exit
1/2922
U-ON

inc Powered by Xtgem.com